Subscribe Us

Forum Pasifik Merilis Pernyataan Resmi

Para pimpinan Forum Kepualauan Pasifik - RNZ
                Para pimpinan Forum Kepualauan Pasifik - RNZ
 
Jayapura, Jubi – Forum Kepulauan Pasifik ke-46 (Pacific Islands Forum/PIF) akhirnya merilis pengumuman resminya yang menguraikan komitmen dari para pemimpin di 12 bulan ke depan. Pernyataan itu dikeluarkan lebih dari 12 jam setelah akhir pertemuan para pemimpin pada Kamis, pekan lalu.
Isu perikanan menjadi pemenang, mendapat perhatian besar dari puncak pemimpin, sedangkan penerimaan dari berbagai sudut pandang menandai pernyataan tentang perubahan iklim.
Laporan Radio New Zealand, Jumat (11/9/2015) yang melansir laporan Koro Vaka’uta mengatakan, dalam hal perikanan, Forum terlah mengakui pengiriman berdasarkan upaya saat ini dengan system skema Day. Skema ini dipandang membawa keuntungan ekonomi yang besar dan mendukung rencana baru yang menyerukan peningkatan kembali ekonomi yang ingin dicapai dalam waktu lima tahun.
“Awal 10 tahun telah jadi target. Forum juga akan memeriksa pelaksanaan sistem manajemen kuota dengan mengunjungi Selandia Baru untuk belajar pengelolaan perikanan di sana, yang mana negara sedang siapkan sebagai model untuk perikanan berkelanjutan.”

Koro mengatkan, pemimpin Forum menegaskan kekhawatiran mereka bahwa perubahan iklim tetap menjadi ancaman terbesar bagi kesejahteraan orang Pasifik dan menyerukan penerapan perjanjian yang mengikat secara hukum pada konferensi perubahan iklim PBB di akhir tahun.

Sementara itu, Forum menyatakan bahwa peningkatan 1,5 derajat suhu sangat akan berdampak kepada negara pulau kecil. Sementara isu ini dipandang penting oleh negara-negara Pasifik, namun dua negara anggota Forum, yakni Selandia Baru dan Australia, tidak memerlukan komitmen untuk itu.

“Masalah besar lain selama seminggu adalah situasi pemimpin di Papua Barat. Forum mengatakan mereka mengakui kedaulatan Indonesia atas provinsi tersebut tapi masih prihatin tentang pelanggaran hak asasi manusia di sana,” kata Koro. Ia mengatakan, Perdana Menteri PNG, Peter O’Neill, akan mendekati Jakarta untuk menyampaikan keprihatinan dan mengadakan diskusi tentang misi pencari fakta di tanah Papua.

Dua isu terakhir pada agenda Forum adalah tentang kanker dan ICT konektivitas serviks tetapi mereka agak memakai backburner dengan para pemimpin mengatakan mengembangkan pendekatan regional akan membutuhkan waktu lebih lanjut, tetapi penciptaan Dewan Penasehat ICT akan melihat.

Tuan rumah penyelenggara KTT Forum Kepulauan Pasifik tahun depan, 2016, adalah Negara Federasi Mikronesia. Kemudian Samoa tahun 2017; Nauru di 2018 dan Tuvalu di 2019. (Yuliana Lantipo)

Posting Komentar

0 Komentar